Hello Again!
Lihat di sini! Sinopsis Hello Again! Drama Taiwan 2019
Hello Again! Sinopsis
Title : Hello Again! Sinopsis
Hello Again! Sinopsis dramanya dimulai oleh kisah,
Yang Zi Hao (Bruce He) sedang menyusuri rak-rak buku di perpustakaan sekolahnya, ia kesal karena masih belum menemukan buku yang ditugaskan gurunya. Lekukan lesung pipinya tampak semakin dalam ketika bibirnya bergerak-gerak mencemberut,
“kenapa guru menyuruh kami meminjam buku yang begitu rumit? Memangnya siapa yang mau meminjam buku itu?”, keluhnya bosan.
Jemari Yang Zi Hao menelusuri deretan buku-buku pada rak, lalu.. hei, akhirnya ketemu! Itu dia buku yang ia cari!
Tetapi tepat ketika Yang Zi Hao hendak menarik keluar buku itu dari rak, di saat yang bersamaan ada jemari lain yang turut menyentuh buku itu juga. Serta merta Yang Zi Hao menoleh,
Si pemilik jemari lentik itu ternyata seorang gadis, ia menatap serius pada Yang Zi Hao, “apa kau akan meminjam buku itu juga?”, tanyanya.
Yang Zi Hao mengangguk, “ya, besok adalah deadline-nya”
“Kalau begitu kau bisa menggunakannya lebih dulu”, ujar gadis itu tenang, lalu beralih ke deretan buku lainnya sebelum ia berlalu meninggalkan Yang Zi Hao yang terpesona memandanginya.
Yang Zi Hao terlahir sebagai putra tunggal keluarga kaya raya, yang terbiasa dimanja dan mendapatkan segala hal dengan mudah. Tentu Yang Zi Hao terheran takjub saat berjumpa dengan seseorang yang rela begitu saja melepaskan buku yang diinginkan padanya hanya karena ia berkata ‘besok adalah deadline-nya’.
Gadis itu, Chang Ke Ai (Amber An) rupanya berada di angkatan yang sama dengan Yang Zi Hao di sekolah. Ia merupakan siswi teladan yang selalu mendapat peringkat nilai terbaik.
Sejak tanpa sengaja berjumpa di perpustakaan, Yang Zi Hao diam-diam mulai mengitarinya, mencari-cari kesempatan untuk menyapa. Namun sayang, Chang Ke Ai mengabaikannya.
Pantang menyerah, Yang Zi Hao kerap sengaja menjahili Chang Ke Ai demi menarik perhatiannya.
“Chang Ke Ai, mestinya kau melaporkan Yang Zi Hao ke guru kedisiplinan, dia keterlaluan, selalu mengganggumu”, kata salah seorang kawan Chang Ke Ai.
Tetapi Chang Ke Ai cuma menimpali dengan dingin, “Mengapa repot-repot menghabiskan waktuku untuk seseorang yg tidak berarti?”
Menyembunyikan rasa kecewa oleh ucapan itu, Yang Zi Hao malah semakin gencar menjahili Chang Ke Ai.
Sampai pada akhirnya kesabaran Chang Ke Ai mencapai batas, ia menghadang Yang Zi Hao serta dengan jengkel berujar, “Yang Zi Hao, semua orang tahu jika kau gagal masuk universitas, kau masih bisa kuliah di luar negeri dengan bantuan uang keluargamu. Jadi kenapa tak kau biarkan kami belajar dengan tenang? Atau apakah karena tahu kau pasti gagal sehingga kau ingin kami semua juga gagal sepertimu?”
Gengsi karena diremehkan oleh gadis yang disukainya, Yang Zi Hao pun membalas, “Kuberitahu kau, saat ini aku hanya belum mulai belajar. Tapi nanti akan kubuktikan bahwa aku bisa masuk ke universitas manapun dan jurusan apapun yang sama denganmu”
Teman-teman Yang Zi Hao terkejut mendengar sesumbarnya, dan langsung ribut berusaha membujuk Yang Zi Hao, “eh.. eeh.. Yang Zing Hao, jangan memaksakan diri. Dia itu sangat-sangat pintar. Jangan menantangnya, ayo tarik kembali saja omonganmu”.
Tapi Yang Zi Hao malah bergeming dengan percaya diri, mengabaikan peringatan teman-temannya.
Dan Chang Ke Ai menerima tantangan itu, “baiklah. Jika nanti kita berada di universitas dan jurusan yang sama, aku akan membawakan tas sekolahmu selama setahun!”
Bukan hanya karena tantangan, tapi juga sekaligus demi bisa berkuliah bersama Chang Ke Ai, mendadak Yang Zi Hao menjadi giat belajar. Ia bahkan meletakkan foto Chang Ke Ai di atas meja belajarnya untuk menyemangati dirinya sendiri.
Namun tak ada hasil maksimal untuk segala sesuatu yang dilakukan secara instant.
Begitupun yang terjadi pada Yang Zi Hao, meski telah bersungguh-sungguh berusaha belajar, tetapi karena masa belajarnya yang singkat di saat sudah menjelang waktu pendaftaran kuliah, jadinya Yang Zi Hao terpaksa harus kecewa ketika namanya hanya berhasil masuk dalam list calon mahasiswa di daftar cadangan.
Tapi tak disangka, keberuntungan masih berpihak pada Yang Zi Hao, tiba-tiba ada calon mahasiswa lain yang mengundurkan diri sehingga ada slot kosong yang bisa disi olehnya.
Tentu Yang Zi Hao gembira sekali. Dengan riang ia berangkat ke kampusnya dan menunggu Chang Ke Ai di sana.
Tapi, dimana Chang Ke Ai?
Ternyata Chang Ke Ai lah si calon mahasiswa yang telah mengundurkan diri, dan kemudian menghilang begitu saja tanpa penjelasan.
Sepuluh tahun berlalu, Yang Zi Hao adalah marketing manager di department store milik keluarganya. Suatu hari saat sedang meninjau kios-kios pedagang pakaian di pasar terdekat dari lokasi department store-nya, Yang Zi Hao melihat Chang Ke Ai di salah satu kios di sana, sedang dirundung rentenir yang datang menagih hutang.
Tak tega, Yang Zi Hao langsung mengambil alih situasinya dan melunasi sisa hutang Chang Ke Ai saat itu juga pada si rentenir.
“Yang Zi Hao, apa yang kau lakukan! Ini bukan urusanmu, mengapa kau membayar hutangku? Apakah kau sedang bersimpati padaku?” Seru Chang Ke Ai memprotes.
“Simpati? Apa kau melihat ada lingkaran cahaya di sekitarku? Lagipula kau sehat, mampu berlari dan melompat. Otak serta mulutmu juga tajam, kenapa aku harus bersimpati padamu?” Balas Yang Zi Hao.
“Lalu apa yang barusan kau lakukan itu?
“Aku ingin menculikmu.. untuk bekerja padaku”
“Aku tidak mau!” Pekik Chang Ke Ai kesal.
“Sekarang aku adalah debiturmu. Berikan nomor teleponmu padaku. Aku akan menagih hutangmu kapan saja”, Yang Zi Hao menyeringai jahil seraya perlahan mendekatkan wajahnya ke arah Chang Ke Ai, lalu dengan lembut ia berbisik, “jadi mulai besok pagi datang ke perusahaanku, bekerja padaku, dan bayar hutangmu”.
Komentar
Posting Komentar